All-round peserta gathering...at Daily Bread, Tunjungan Plasa I Surabaya, 20 Nov 2005
Gathering, atau acara berkumpul bareng fans Pearl Jam yang tergabung dalam wadah
Pearl Jam Indonesia (
PJ.Id) sudah beberapa kali diadakan. Tidak membatasi diri dengan agenda atau atau jumlah peserta, tetapi tujuan utama dari kegiatan ini adalah sebagai bentuk sosialisasi dan silaturahmi antar-anggota. Sedikit menengok ke belakang,
gathering atau "kopi darat" pertama kali diadakan di Jakarta lebih dari setahun yang lalu. Setelah itu beberapa kali diadakan di Jakarta dan dua kali di luar Jakarta, yaitu di Bandung dan di Bogor.
Gathering Pearl Jam Indonesia yang terakhir diadakan di daerah timur, yaitu di Surabaya, pada Minggu 20 November 2005 lalu.
Duo Daily Bread "insider" yang berbaik hati memutarkan lagu-lagu Pearl Jam sebagai "soundtrack" setting, meski sehari-hari diputar musik jazz.
Acara kumpul khusus penggemar Pearl Jam dari daerah Surabaya dan sekitarnya (Malang dan Sidoarjo) ini digagas secara mendadak karena menyesuaikan dengan kegiatan masing-masing peserta
gathering. Selain juga
handicap wilayah yang membuat penyesuaian-penyesuaian sangat sulit dilakukan. Setelah disepakati pada dua hari sebelumnya, gathering diadakan pada hari Minggu pagi sebelum jam 12 siang, karena Alex harus bekerja pada jam tersebut. Jadilah acara
gathering mini ini disepakati untuk diadakan dengan peserta minimal penulis, Awang (Malang) dan Alex, bertempat di "
Daily Bread",
cafe dan
bakery di
Tunjungan Plaza I, Surabaya.
Awang (kiri) menjelaskan sesuatu kepada Alex (tengah) dan penulis (kanan) tentang Pearl Jam.
Pada hari-H, waktu yang disepakati adalah sepagi mungkin
venue buka, yaitu sekitar jam 10.30. Karena Awang berangkat dari luar kota, acara mundur sampai jam 10.00. Tetapi sesuai dengan ciri khas Indonesia, jam karet, semua peserta
gathering baru berkumpul semuanya pada pukul setengah sebelas siang.
Gathering diikuti oleh penulis, Awang dengan empat rekannya, dua dari Malang (Ifmi dan Hendra), serta dua dari Sidoarjo, meski bukan Jammers tetapi rela menunggu pertemuan dari
freakazoids ini. Alex, sebagai "tuan rumah" membawa rekannya yang bekerja di Daily Bread untuk ikut bergabung,
rendezvous, sambil ngobrol tentang Pearl Jam dan macem-macem lainnya.
Awang dan Hendra, salah seorang rekan yang "dicomot" Awang dari Malang, di-infiltrasi dengan banyak pengaruh Pearl Jam. Terutama meyakinkan bahwa kultur PJ di masa Ten tidak berubah sampai dengan Riot Act.
Secara spesial, Daily Bread sengaja memutar lagu-lagu Pearl Jam dalam "
jukebox"-nya. Biasanya, kafe tersebut hanya memutar lagu-lagu yang
jazzy sesuai dengan suasana
lounge. Dengan latar lagu-lagu PJ tersebut,
gathering makin seru membahas segala sesuatu tentang Pearl Jam. Mulai dari intepretasi "Not for You" yang selalu menjadi tema sensitif,
scene "grunge" dan
Seattle-Sound di Surabaya, influence-influence Pearl Jam sampai obrolan tentang Led Zeppelin. Tidak ketinggalan tentunya, acara sharing material antar-peserta. Awang membawa mp3
official bootlegs North America 2005-nya untuk di-
share, dan penulis membawa kopi video Pearl Jam Unplugged 1993 serta PinkPop 1992. Sayang tidak ada yang membawa laptop sehingga bisa
streaming di lokasi tersebut. Tetapi
background musik dari
jukebox kafe lumayan mengibur suasana.
Obrolan kadang berlangsung serius, dengan beberapa topik yang cukup mendapatkan atensi seperti masalah kata "Mohammad" di lagu Not For You.
Karena waktu yang terbatas, pada tengah hari
gathering diakhiri. Bonus khusus dari Daily Bread sangat spesial dengan menggratiskan aneka kopi yang telah menemani acara
gathering. Dengan semangat untuk kembali mengadakan
gathering, serta membuat acara yang berhubungan dengan Pearl Jam di Surabaya, di masa yang akan datang, masa depan dari kegiatan ini sangat besar kemungkinannya untuk kembali diadakan. Tentunya dengan harapan penggemar PJ di Surabaya sudah makin bertambah. Bukti bahwa program
share the Jam mulai berjalan dengan baik.
Ifmi (kanan), jammer dari kota Malang yang datang bersama Awang bersama salah seorang lagi rekannya yang berasal dari kota Sidoarjo. Koran bisa menyibukkan pikirannya dari obrolan peserta lain yang Pearl Jam-minded.
PS: Terima kasih sebesar-besarnya untuk seluruh peserta, dan sebagai catatan juga terima kasih khusus untuk Daily Bread sebagai "tempat bersejarah", yang telah menyediakan
venue spesial.
2 komentar:
Waw, nongkrong sambil ngobrol soal PJ dengan latar musik PJ pula. Pasti keren abis! Gua sih seringnya denger PJ sambil tidur n matiin lampu. Soalnya di sekitar gua kaga ada tuh yang doyan PJ. Yang ada juga doyan perempuan, hehehe... Keep on gathering man! Sapa tau tar para dedengkot di PJ beneran jadi nongol di negeri yang udah sekarat ini...
SIAL...kenapa aku ga datang ya....sial! sial! sial!
adain lagi doooong!
Posting Komentar